RON
88 (premium)
|
RON
90 (pertalite)
|
RON
92 (pertamax)
|
Penggunaan premium dalam mesin kompresi
tinggi akan menyebabkan knocking. Knocking menyebabkan tenaga mesin berkurang
sehingga terjadi pemborosan atau inefisiensi
|
Membuat mesin kendaraan awet dan
terawat
|
Mampu menerima tekanan pada mesin
kompresi tinggi sehingga dapat bekerja dengan optimal pada gerakan piston.
Hasilnya, tenaga mesin yang menggunakan pertamax lebih maksimal
|
Knocking berkepanjangan mengakibatkan
kerusakan pada piston sehingga komponen tersebut lebih cepat diganti
|
Nilai oktan yang lebih tinggi, membuat
tingkat pembakarannya lebih baik RON 88
|
Bahan bakar bebas timbal
|
Premium tidak memiliki zat aditif,
sehingga kondisi mesin kurang berfungsi prima dan terjaga
|
Pertalite memiliki zat aditif yang
bersifat detergency atau pembersih. Adanya zat aditif ini memberikan efek
kebersihan mesin yang lebih terjaga
|
Pertamax memiliki zat aditif seperti
halnya pertalite
|
Menggunakan tambahan pewarna
|
Terdapat kandungan anti oksidan dan
anti korosi serta pemisah air. Kandungan tersebut berfungsi menghambat proses
korosi dan pembentukan deposit dalam mesin
|
Ditujukan untuk kendaraan yang
menggunakan bahan bakar beroktan tinggi dan tanpa timbal
|
Menghasilkan Nox dan Cox dalam jumlah
besar
|
Ramah lingkungan karena kadar gas emisi
yang dikeluarkan menjadi lebih sedikit
|
Menghasilkan Nox dan Cox dalam jumlah
yang sangat sedikit dibanding premium
|
Harga jual Rp 7.400/liter
|
Harga jual Rp 8.400/liter (lebih
ekonomis karena bisa menghemat antara 10% hingga 16% dibandingkan premium)
|
Harga jual Rp 8.850/liter
|
31/12/2015
Perbandingan Premium Pertalite dan Pertamax
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
Wogh
Post a Comment